Riset Membuktikan
Bahwa Puasa Dapat Mencegah Diabetes.
Berpuasa secara
teratur meningkatkan metabolisme dan mengurangi risiko penyakit. Hal ini juga
berlaku bagi mereka yang telah mengembangkan pradiabetes.
Pradiabetes
adalah kondisi metabolik di mana kadar glukosa darah sudah naik tetapi belum
mencapai level yang khas untuk diabetes. Penyandang pradiabetes belum terkena
diabetes, perubahan gaya
hidup seperti penurunan berat badan dan olahraga dapat mencegah perkembangannya
menjadi diabetes.
Kini telah diketahui
ada strategi yang lebih efektif untuk mencegah pradiabetes menjadi diabetes:
dengan berpuasa. “Puasa memiliki potensi untuk mencegah diabetes di masa
depan,” kata pemimpin studi Benjamin Horne. Dokter dari Intermountain Medical
Center di Murray tersebut selama bertahun-tahun telah mempelajari efek berpuasa
teratur pada kesehatan. Dalam studi sebelumnya, dia menemukan bahwa orang-orang
yang selama bertahun-tahun secara teratur berpuasa – biasanya karena alasan
agama – memiliki risiko rendah untuk terjangkit diabetes atau penyakit jantung
koroner.
“Kita telah
mengetahui untuk beberapa waktu bahwa puasa itu sehat – tetapi mekanisme
biologis di balik itu baru kita temukan sekarang” dia menjelaskan.
Orang yang Berisiko Diabetes
Untuk penelitian
awal, para relawan merekrut dua belas orang laki-laki dan
perempuan yang memiliki berat badan normal yang berisiko tinggi terkena
diabetes tipe 2. Mereka semua sudah memiliki pradiabetes, yang merupakan
prekursor diabetes. Hal ini berarti gula darah puasa mereka di atas nilai 100
mg/dL. Selain itu, masing-masing peserta memiliki salah satu faktor risiko
tambahan berikut:
Ø
lingkar pinggang yang relatif besar
Ø
kadar trigliserida tinggi
Ø
rendahnya kadar kolesterol HDL yang baik
Selama periode
enam minggu, para peserta berpuasa seminggu sekali selama 24 jam. Selama
berpuasa mereka hanya minum air.
Penurunan kolesterol
Bahkan setelah
waktu yang relatif singkat itu, efeknya nyata: kadar kolesterol secara
keseluruhan turun sampai dua belas persen.
Setelah 10-12
jam berpuasa, tubuh menggunakan sumber energi lain sebagai glukosa darah, tulis
para peneliti. “Kami percaya bahwa yang digunakan adalah kolesterol,” kata
Horne – dan terutama kolesterol jahat LDL di dalam sel-sel lemak. Hal ini pada
akhirnya dapat mengurangi resistensi insulin dari sel-sel, mekanisme penting
untuk pengembangan diabetes.
Resistensi
insulin adalah kurangnya sensitivitas sel-sel tubuh terhadap hormon insulin,
yang diperlukan untuk memasukkan gula ke dalam sel-sel. Untuk mengatasi hal
ini, pankreas harus menghasilkan insulin dalam jumlah lebih banyak. Akhirnya,
ketika pankreas mencapai batas maksimal kemampuannya, tingkat gula darah naik.
Pradiabetes kemudian berubah menjadi diabetes tipe 2.
Sel dalam modus perlindungan diri
Peningkatan
katabolisme kolesterol LDL selama berpuasa bisa membalikkan proses ini, kata
para peneliti. Selain itu, sel-sel tubuh berada dalam mode perlindungan diri di
saat kita berpuasa sehingga mengoptimalkan fungsi mereka – dan lebih sensitif
terhadap insulin. Para peserta juga kehilangan
berat badan, yang berkontribusi pada peningkatan kontrol metabolik.
Dalam penelitian
selanjutnya, mereka ingin mengetahui berapa lama dan seberapa sering orang
harus berpuasa untuk mendapatkan manfaat dari berpuasa.
Nah, terbukti kan bahwa berpuasa itu
menyehatkan! Mari kita sambut bulan Ramadhan sebagai bulan yang akan
menyehatkan kita lahir dan batin.
Sumber : http://majalahkesehatan.com/riset-membuktikan-bahwa-puasa-dapat-mencegah-diabetes/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar