Aneka Sakit Perut dan Arti Penyakitnya.
Beberapa
penyakit diketahui memiliki gejala awal sakit perut mulai dari sakit maag
hingga usus buntu. Bagaimana membedakan sakit perut tersebut dan arti
penyakitnya?
Sakit perut adalah gangguan yang sering dialami orang, tapi seringkali sulit untuk mengetahui penyebabnya. Untuk itu kenali gejala sakit perut yang dirasakan.
Sakit perut adalah gangguan yang sering dialami orang, tapi seringkali sulit untuk mengetahui penyebabnya. Untuk itu kenali gejala sakit perut yang dirasakan.
1. Acid reflux (penyakit asam lambung yang naik ke
kerongkongan)
Kondisi ini terjadi jika asam yang berada di lambung mengalir kembali ke kerongkongan.
Gejala yang muncul adalah rasa sakit atau seperti panas terbakar di bagian bawah tulang dada, kondisi ini biasanya akan memburuk ketika seseorang selesai makan atau saat berbaring.
Kondisi ini terjadi jika asam yang berada di lambung mengalir kembali ke kerongkongan.
Gejala yang muncul adalah rasa sakit atau seperti panas terbakar di bagian bawah tulang dada, kondisi ini biasanya akan memburuk ketika seseorang selesai makan atau saat berbaring.
Jika terjadi beberapa kali dalam seminggu maka kemungkinan memiliki GERD
(gastroesophageal reflux disease). Untuk mengatasinya cobalah mengonsumsi obat
yang bisa mengurangi produksi asam lambung.
2. Usus buntu
Kondisi ini terjadi jika terjadi peradangan pada usus buntu, yaitu sebuah
kantong kecil seperti jari yang melekat di usus besar.
Gejala yang muncul adalah rasa tidak nyaman dan sakit di sekitar pusar
dan menjalar hingga ke perut bagian kanan bawah. Makin lama rasa sakit yang
muncul bisa semakin buruk seiring bertambah parahnya radang.
Sebaiknya segera konsultasikan ke dokter, jika membahayakan akan
dilakukan pengangkatan sebelum peradangan menjadi pecah sehingga mengeluarkan
bakteri yang ada di dalamnya dan bisa mengancam jiwa.
3. Batu empedu
Kondisi ini terjadi jika ada gumpalan di dalam kantung empedu, yaitu
suatu kantung yang menghubungkan hati dengan usus kecil. Biasanya berasal dari
kolesterol yang mengeras dan cairan empedu akibat mengonsumsi makanan tinggi
lemak. Perempuan lebih memungkinkan untuk mengembangkan kondisi ini dibanding
laki-laki.
Gejala yang muncul adalah rasa nyeri yang tajam di bagian atas perut
tengah dan bisa menjalar ke sisi sebelah kanan di bawah tulang rusuk. Rasa
sakit ini bisa memburuk setelah makan. Jika rasa sakit tidak menghilang dalam
beberapa jam atau disertai dengan demam dan muntah, sebaiknya segera
konsultasikan dengan dokter.
4. Irritable bowel syndrome (IBS) atau Sindrom
iritasi usus besar
Kondisi ini terjadi jika ada kerusakan saraf yang berfungsi mengendalikan usus.
Gejala yang muncul adalah mual, kembung, diare, sembelit dan kram di bagian bawah perut, biasanya gejala akan cenderung berkurang saat perut sedang bergerak.
Untuk mengatasinya harus dilakukan pemeriksaan oleh dokter sehingga bisa diresepkan obat antispasmodic yang berfungsi mengatur impuls saraf dan mengurangi rasa tidak nyaman.
Kondisi ini terjadi jika ada kerusakan saraf yang berfungsi mengendalikan usus.
Gejala yang muncul adalah mual, kembung, diare, sembelit dan kram di bagian bawah perut, biasanya gejala akan cenderung berkurang saat perut sedang bergerak.
Untuk mengatasinya harus dilakukan pemeriksaan oleh dokter sehingga bisa diresepkan obat antispasmodic yang berfungsi mengatur impuls saraf dan mengurangi rasa tidak nyaman.
5. Intoleransi
laktosa (tidak bisa mencerna laktosa)
Kondisi
ini terjadi karena kekurangan atau tidak memiliki enzim yang berfungsi mencerna
laktosa (gula yang terdapat di dalam produk susu).
Gejala yang muncul adalah mual, kram, kembung atau diare setelah
mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktosa selama 30 menit sampai
2 jam. Untuk mengatasinya cobalah mengurangi konsumsi produk susu dan
menggantinya dengan sumber lain.(detikhealth)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar